Badariah Khattiya Optimis Budidaya Anggur di Indonesia Bisa Berkembang Pesat

Dunia buah anggur di Indonesia, khususnya bagi para anggota Asosiasi Penggiat Anggur Indonesia (ASPAI), baru-baru ini mendapat angin segar dengan kedatangan Badariah Khattiya. Beliau adalah seorang petani anggur berpengalaman dari Thailand yang berbagi ilmunya di Indonesia dari tanggal 15 hingga 26 Juni 2025.

Selama kunjungannya, Badariah Khattiya menyambangi beberapa Dewan Perwakilan Daerah (DPD) ASPAI di Jawa Barat, meliputi Bandung, Majalengka, Sumedang, Bogor, dan Sukabumi. Tak hanya itu, DPD ASPAI Tangerang Selatan di Banten dan DPD DKI Jakarta juga tak luput dari kunjungannya.

Di setiap lokasi, Badariah Khattiya secara langsung mengevaluasi kebun anggur milik anggota ASPAI. Mulai dari sistem tanam, pemupukan, hingga desain greenhouse atau rumah tanam, semuanya tak luput dari perhatiannya. Ini adalah kesempatan emas bagi anggota ASPAI untuk berdiskusi langsung dan mendapatkan masukan berharga mengenai budidaya buah anggur.

Tingkatkan Kemampuan Petani dan Ubah Pola Pikir

Menurut Badariah Khattiya, kemampuan petani buah anggur di Indonesia masih perlu ditingkatkan. Ia menyarankan agar petani ASPAI bisa berkunjung ke Thailand atau Jepang untuk melihat langsung cara mereka bertanam. “Bukan berarti dicontoh secara penuh, tetapi sebagai perbandingan,” ujar pemilik Indothai Vineyard di Kabupaten Thoen, Provinsi Lampang, Thailand ini.

Badariah Khattiya sangat optimis budidaya buah anggur di Indonesia bisa jauh lebih baik. Alasannya? Indonesia memiliki tanah dan iklim yang sangat mendukung. Namun, ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan agar budidaya ini bisa benar-benar berkembang.

Kunjungan Badariah Khattiya ke DPD ASPAI Tangerang Selatan. (Dok. ASPAI)

Salah satunya adalah mengubah pola pikir atau mindset. Contohnya, penggunaan blok untuk kerapihan kebun. Cara ini mungkin cocok untuk skala hobi, tapi tidak praktis jika tujuannya untuk dijual ke petani. “Petani tidak mungkin memulai sesuatu yang berbiaya mahal. Dengan luasan sekian, biasanya biaya seminim mungkin dan hasil semaksimal mungkin,” jelas perempuan berdarah Indonesia ini. Inilah yang terkadang membuat buah anggur terkesan mahal, padahal tidak demikian.

Badariah Khattiya juga menyoroti fenomena orang yang baru menanam satu pohon anggur tapi sudah mengajar dan menjual. Padahal, hal ini tidak bisa dijadikan acuan yang tepat.

Dukungan Pemerintah dan Harapan untuk Masa Depan

Dukungan pemerintah juga perlu ditingkatkan untuk para petani buah anggur di Indonesia. Saat ini, pemerintah masih memprioritaskan tanaman pangan seperti padi, jagung, dan kedelai, sehingga buah anggur belum menjadi prioritas utama. Meski begitu, Badariah Khattiya mendorong para petani untuk terus bertanam dan bertumbuh bersama ASPAI.

Indonesia berpeluang memenuhi kebutuhan buah anggur dari kebun di dalam negeri. (Dok. Riefza Vebriansyah)

Badariah Khattiya yakin Indonesia bisa mencontoh Thailand bagian tengah yang berhasil memproduksi buah anggur meja untuk kebutuhan nasional. Thailand membutuhkan waktu hingga 50 tahun untuk menemukan varietas yang cocok. Dengan adanya transfer ilmu antara Badariah Khattiya dan ASPAI, ia berharap Indonesia bisa lebih cepat, yaitu hanya dalam 5 tahun.

Kesediaan Badariah Khattiya untuk mendampingi ASPAI adalah bukti nyata keinginannya agar budidaya buah anggur di Indonesia bisa berkembang lebih baik lagi. Ini adalah langkah besar menuju kemajuan industri buah anggur di tanah air!

The post Badariah Khattiya Optimis Budidaya Anggur di Indonesia Bisa Berkembang Pesat appeared first on Trubus.

​Dunia buah anggur di Indonesia, khususnya bagi para anggota Asosiasi Penggiat Anggur Indonesia (ASPAI), baru-baru ini mendapat angin segar dengan kedatangan Badariah Khattiya. Beliau adalah seorang petani anggur berpengalaman dari Thailand yang berbagi ilmunya di Indonesia dari tanggal 15 hingga 26 Juni 2025. Selama kunjungannya, Badariah Khattiya menyambangi beberapa Dewan Perwakilan Daerah (DPD) ASPAI di
The post Badariah Khattiya Optimis Budidaya Anggur di Indonesia Bisa Berkembang Pesat appeared first on Trubus.  Berita Trubus

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *