Ekoenzim: Solusi Organik dari Dapur

Trubus.id – Di Kabupaten Sidoarjo, Provinsi Jawa Timur, Kiswati mengolah sampah organik menjadi ekoenzim. Kiswati memanfaatkan limbah segar berupa kulit pisang, kulit mangga, kulit semangka, dan kulit jeruk.

Ia mengolah sedemikian rupa sehingga menjadi cairan terfermentasi yang berguna. Proses fermentasi berlangsung selama 3 bulan.

Kiswati mulai memproduksi ekoenzim dari limbah organik dapur sejak 2022. Tren pengolahan sampah organik memang semakin berkembang.

Beberapa komunitas juga turut aktif. Sebagai contoh, Kiswati juga salah satu aktivis di komunitas relawan ekoenzim yang ada di Provinsi Jawa Timur.

Kiswati kerap melakukan sosialisasi mengenai cara pembuatan ekoenzim. Baik secara langsung atau melalui grup daring.

Ia ingin masyarakat lain turut serta memanfaatkan limbah organik menjadi cairan kaya manfaat. “Ekoenzim merupakan wujud menjaga kelestarian lingkungan,” ujar Kiswati.

Tak jarang ia menggunakan cairan itu untuk mengatasi berbagai permasalahan. Sebagai contoh, beberapa waktu yang lalu tangan suaminya tersayat.

Ia menyemprotkan cairan ekoenzim murni. Keajaiban yang terjadi, luka itu cepat mengering.

Kiswati juga memanfaatkan produk turunan dari ekoenzim sebagai difuser ruangan. Ruangan menjadi lebih terasa jernih dengan udara yang segar.

Beberapa kegunaan lain juga sering dijumpai. Ia pernah menjumpai salah satu tetangga yang memanfaatkan ekoenzim sebagai sanitasi kandang.

Menurut Kiswati, yang menjadi kunci utama yakni beraksi dahulu. Coba terlebih dahulu, pasti nanti menemukan formula yang tepat.

Tren pengolahan sampah organik tidak untuk pembuatan kompos dan ekoenzim saja. Kesadaran masyarakat terhadap pemanfaatan limbah semakin meningkat dari waktu ke waktu.

The post Ekoenzim: Solusi Organik dari Dapur appeared first on Trubus.

​Trubus.id – Di Kabupaten Sidoarjo, Provinsi Jawa Timur, Kiswati mengolah sampah organik menjadi ekoenzim. Kiswati memanfaatkan limbah segar berupa kulit pisang, kulit mangga, kulit semangka, dan kulit jeruk. Ia mengolah sedemikian rupa sehingga menjadi cairan terfermentasi yang berguna. Proses fermentasi berlangsung selama 3 bulan. Kiswati mulai memproduksi ekoenzim dari limbah organik dapur sejak 2022. Tren
The post Ekoenzim: Solusi Organik dari Dapur appeared first on Trubus.  Organik, ekoenzim, sampah organik Trubus

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *