Trubus.id—Muria Farm sukses membudidayakan melon premium seperti melon Jepang, Dalmatian, Inthanon, dan Jonetsu. Pemilik Muria Farm, Deni Saputra, menggunakan sistem hidroponik dengan teknik nutrient film technique (NFT).
Melalui NFT, Deni menanam melon tanpa media tanah, melainkan dengan larutan nutrisi yang mengalir terus-menerus. Teknik ini memungkinkan tanaman menyerap nutrisi secara langsung dari air yang mengalir dalam talang.
Berbeda dari hidroponik substrat yang memakai arang sekam atau cocopeat, NFT tidak menggunakan bahan tanam padat sama sekali. Nutrisi dalam sistem substrat biasanya dialirkan dengan irigasi tetes dari tandon melalui selang menuju tanaman.
Sementara dalam sistem NFT, bibit melon ditanam di rockwool sampai berakar atau berumur sekitar tujuh hari. Setelah itu, tanaman dipindahkan ke talang pembesaran.
Menurut Deni, talang ditata dengan jarak tanam sekitar 40 cm dan jarak antarbaris 1,5 meter. Jarak yang cukup lebar ini dibutuhkan karena daun melon yang besar memerlukan ruang tumbuh yang optimal.
Deni menanam 1.500 bibit di lahan seluas 500 meter persegi, total populasi mencapai 3.000 tanaman. Talang dibuat miring dengan kemiringan 5° agar nutrisi bisa terus mengalir dan bersirkulasi.
Gully yang digunakan memiliki tinggi dan lebar 12 cm serta panjang 8 meter, dipasang pada ketinggian 60 cm dari tanah. Untuk menjaga stabilitas, Deni menopang talang tiap satu meter.
Menariknya, seluruh talang dilapisi stirofoam setebal 1 cm, termasuk bagian atasnya. Tujuannya untuk menjaga suhu larutan nutrisi tetap stabil di tengah panasnya rumah tanam.
Saat siang hari, suhu di dalam rumah tanam bisa mencapai 35°C, memengaruhi suhu air nutrisi. Jika tidak dikendalikan, suhu tinggi dapat menurunkan kadar oksigen terlarut dan menghambat pertumbuhan tanaman.
Menurut Dr. Susilawati, S.P., M.Si., dosen Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya, ada dua faktor penting dalam hidroponik: faktor utama seperti air, nutrisi, media, dan bibit; serta faktor lingkungan seperti suhu dan cahaya. Ia menyebut suhu air nutrisi idealnya dijaga antara 25–28°C.
Suhu terlalu tinggi menyebabkan reaksi kimia dalam tanaman berjalan terlalu cepat dan mengganggu fisiologi tanaman. Inilah sebabnya pengaturan suhu menjadi krusial dalam sistem NFT.
Deni membuktikan efektivitas stirofoam karena suhu larutan nutrisi tetap maksimal 28°C meski diukur pukul 11.00. Rumah tanamnya terletak di dataran 420 meter di atas permukaan laut.
Dengan teknik itu, ia berhasil memanen 2,7 ton melon premium sekali panen. Berat melon mencapai 1,3–1,7 kg per buah dalam waktu 70 hari tanam.
Dalam setahun, Deni bisa melakukan panen hingga empat kali. Hasilnya sangat menguntungkan karena kualitas melon tinggi dan stabil.
Pekebun lain yang juga menerapkan sistem NFT adalah Muhtar Yusuf dari Purwokerto, Jawa Tengah. Ia menggunakan pipa PVC berdiameter 3 inci yang disusun zigzag dengan jarak tanam 60 cm.
Muhtar menyusun dua pipa sejajar sepanjang 4 meter dengan jarak antarjajar 1,5 meter. Pipa diletakkan 60 cm dari permukaan tanah seperti yang dilakukan Deni.
Ia kini mengelola 8.000 tanaman melon premium di rumah tanam seluas 1.500 meter persegi. Muhtar menanam 10 jenis melon, termasuk Golden Aroma dan Alisa.
Menurutnya, NFT adalah sistem yang paling efisien dibanding sistem hidroponik lain yang pernah ia coba. Sistem irigasi tetes, misalnya, rawan tersumbat saat populasi banyak dan memerlukan pengecekan satu per satu.
“Saya merasa penggunaan nutrisi banyak terbuang karena ada resapan dari bawah planter bag,” tutur Muhtar. Nutrisi yang lupa dimatikan bisa menyebabkan pemborosan dan kerusakan tanaman.
Saat panen pun, media tanam seperti cocopeat dan arang sekam harus diganti dan disiapkan lagi, memakan waktu dua pekan. Ia juga pernah mencoba sistem dutch bucket, namun biayanya sangat tinggi karena banyaknya kebutuhan pompa dan pipa.
“Namun, biaya investasinya besar untuk pembelian pipa dan pompa yang banyak,” ujar pria berumur 35 tahun itu. Kini, ia mantap memilih NFT sebagai sistem andalan untuk melon premium.
Deni dan Muhtar telah membuktikan bahwa penanaman melon tanpa media tanam bisa berhasil. Bahkan, hasilnya pun kompetitif dengan sistem konvensional lainnya.
The post Menanam Melon Eksklusif Bermedia Air appeared first on Trubus.
Trubus.id—Muria Farm sukses membudidayakan melon premium seperti melon Jepang, Dalmatian, Inthanon, dan Jonetsu. Pemilik Muria Farm, Deni Saputra, menggunakan sistem hidroponik dengan teknik nutrient film technique (NFT). Melalui NFT, Deni menanam melon tanpa media tanah, melainkan dengan larutan nutrisi yang mengalir terus-menerus. Teknik ini memungkinkan tanaman menyerap nutrisi secara langsung dari air yang mengalir dalam
The post Menanam Melon Eksklusif Bermedia Air appeared first on Trubus. Budidaya, budidaya melon, greenhouse, melon, NFT Trubus