Mahasiswa UMM Ciptakan Turbin Angin untuk Atasi Keterbatasan Pasokan Air di Blitar

Trubus.id – Keterbatasan pasokan air irigasi selama bertahun-tahun menjadi tantangan utama bagi para petani di Desa Tawangrejo, Kecamatan Wonodadi, Kabupaten Blitar. Ketergantungan pada aliran listrik yang tidak stabil membuat pengairan lahan pertanian sering terhambat, terutama saat musim kemarau.

Menjawab persoalan tersebut, sekelompok mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menghadirkan solusi inovatif melalui program pengabdian masyarakat. Mereka menciptakan teknologi tepat guna berupa turbin angin penggerak pompa air, yang dikembangkan sejak awal hingga pertengahan tahun 2025.

Ketua tim pengabdian, Abi Mufid Octavio, menyampaikan bahwa proyek ini dirancang sebagai bagian dari upaya mendorong kemandirian desa berbasis energi terbarukan.

“Ini bukan hanya soal teknologi, tapi juga keberlanjutan. Kegiatan ini kami rancang untuk menjawab kebutuhan masyarakat akan sistem pengairan yang mandiri dan berkelanjutan. Turbin angin ini diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam membangun desa berbasis energi terbarukan,” kata Abi.

Turbin yang ditempatkan di lokasi strategis ini bekerja secara mekanik untuk memompa air dari sumber mata air ke lahan pertanian. Dengan memanfaatkan kekuatan angin, sistem ini mampu berjalan otomatis tanpa aliran listrik atau bahan bakar. Hasilnya, pengairan menjadi lebih stabil, efisien, dan hemat biaya.

Masyarakat pun menyambut baik inovasi ini. Bagi mereka, kehadiran teknologi tersebut bukan sekadar alat bantu, tetapi juga memberi harapan baru. Minah, seorang petani sayur di desa itu, bahkan mengaku sempat mengira turbin hanya hiasan.

“Awalnya saya pikir baling-baling itu cuma buat hiasan, lha kok ternyata bisa nyedot air. Wong wedok kayak saya jadi semangat, gak takut lagi ngurus irigasi,”ujarnya dilansir pada laman UMM.

Hal serupa disampaikan Darto, pemuda setempat yang terlibat langsung dalam proses pembangunan turbin. Menurutnya, alat ini sangat membantu pekerjaan petani di lapangan.

“Biasanya irigasi nunggu listrik nyala, kadang sampai malam. Tapi sekarang, kalau angin ada, ya air jalan. Hemat biaya, hemat tenaga,” katanya.

Penerapan turbin angin penggerak pompa membuka peluang lebih luas bagi pengembangan teknologi tepat guna di desa. Selain mendukung sektor pertanian, sistem ini juga memperkenalkan alternatif energi yang ramah lingkungan dan mandiri.

Abi dan tim berharap inovasi ini tidak berhenti sebagai proyek sesaat, melainkan bisa menjadi prototipe yang direplikasi di desa-desa lain yang menghadapi tantangan serupa. Ia menegaskan, kemajuan teknologi tidak harus rumit atau mahal. Dengan pendekatan yang sesuai dan berorientasi pada kebutuhan lokal, desa-desa di Indonesia bisa berkembang dengan tetap menjaga kelestarian alam.

The post Mahasiswa UMM Ciptakan Turbin Angin untuk Atasi Keterbatasan Pasokan Air di Blitar appeared first on Trubus.

​Trubus.id – Keterbatasan pasokan air irigasi selama bertahun-tahun menjadi tantangan utama bagi para petani di Desa Tawangrejo, Kecamatan Wonodadi, Kabupaten Blitar. Ketergantungan pada aliran listrik yang tidak stabil membuat pengairan lahan pertanian sering terhambat, terutama saat musim kemarau. Menjawab persoalan tersebut, sekelompok mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menghadirkan solusi inovatif melalui program pengabdian masyarakat. Mereka
The post Mahasiswa UMM Ciptakan Turbin Angin untuk Atasi Keterbatasan Pasokan Air di Blitar appeared first on Trubus.  Berita, air, pertanian, sawah, turbin Trubus

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *