Gatot Singkong Bersiap Jadi Probiotik Lokal Andalan

Indonesia memiliki beragam kuliner tradisional dari berbagai daerah, yang saat ini mungkin kalah populer dibandingkan dengan kuliner kekinian. Padahal tak jarang di balik makanan tradisional Indonesia tersimpan warisan pemikiran lokal yang bisa menjadi inspirasi bagi dunia ilmiah modern. Salah satunya gatot singkong, makanan khas Yogyakarta berbahan baku umbi singkong yang terfermentasi secara alami.

Hasil penelitian terbaru yang dilakukan oleh tim kami menemukan bahwa gatot singkong bukan hanya kaya nilai budaya dan kandungan gizi, tetapi juga mengandung koloni mikroba baik yang bisa menjadi primadona baru dalam dunia bioteknologi pangan: bakteri asam laktat (BAL). BAL dikenal sebagai bakteri baik yang banyak digunakan dalam fermentasi pangan seperti yoghurt, kimchi, hingga keju. BAL menghasilkan asam laktat, bakteriosin, dan senyawa organik lain yang mampu menghambat pertumbuhan bakteri patogen berbahaya. Dengan kata lain, BAL merupakan “polisi baik” di dunia mikroba.

Keunggulan gatot

Penelitian yang dilakukan menguji sejauh mana isolat BAL asal gatot singkong mampu bertahan dalam kondisi ekstrem lingkungan asam seperti lambung manusia. Berdasarkan serangkaian uji, ada 3 isolat BAL dari gatot singkong yang memenuhi kriteria sebagai kandidat probiotik: GNK1, GNR2, dan GUR1. Hampir semua isolat BAL asal gatot singkong bisa bertahan hidup pada pH asam (setara kondisi lambung manusia). Bahkan, tiga isolat BAL gatot singkong punya kemampuan autoagregasi dan koagregasi yang baik. Sifat itu penting bagi probiotik karena memungkinkan bakteri melekat pada dinding usus dan menghalangi penempelan dan infeksi bakteri patogen.

Beberapa isolat BAL dari gatot singkong terbukti menghasilkan metabolit dengan daya antibakteri kuat terhadap bakteri patogen pencernaan seperti Escherichia coli dan Salmonella typhi. Misal isolat GUR1 yang mampu menghambat pertumbuhan E. coli dengan kategori kuat. Sementara isolat GNK3 berhasil menghambat pertumbuhan bakteri S. typhi dengan diameter zona hambat hingga 28 mm, angka yang tidak bisa diremehkan.

Dengan kata lain, BAL dari gatot singkong bukan sekadar bakteri baik, tetapi benar-benar punya senjata biologis untuk melawan bakteri penyebab penyakit foodborne disease. Hasil penelitian itu bisa menjadi kabar baik untuk dunia akademik, dan membuka jalan bagi pengembangan probiotik lokal berbasis pangan tradisional Indonesia. Selama ini, produk probiotik yang beredar di masyarakat didominasi oleh produk impor seperti yoghurt Eropa atau minuman fermentasi dari Jepang. Padahal, kita punya gatot singkong, pangan lokal sederhana yang ternyata menyimpan mikroba potensial untuk kesehatan pencernaan manusia.

Meskipun hasil penelitian yang sudah dilakukan menjanjikan potensi besar, tetapi langkah menuju aplikasi nyata masih panjang. BAL dari gatot singkong perlu dikaji lebih lanjut, termasuk keamanan dan efektivitasnya dalam jangka panjang. Apalagi konsumen tak hanya menuntut manfaat kesehatan, tetapi juga cita rasa, harga, dan kemudahan akses. Meski begitu, penelitian ini memberi pesan penting: pangan tradisional Indonesia bukan sekadar warisan budaya, tetapi juga sumber inovasi masa depan.

Di tengah tantangan global tentang ketahanan pangan, kesehatan masyarakat, hingga isu resistensi antibiotik, BAL dari gatot singkong bisa menjadi jawaban dari tanah air. Boleh jadi, suatu saat nanti kita tak hanya mengenang gatot singkong sebagai makanan pengganjal lapar di masa paceklik, melainkan juga sebagai salah satu probiotik lokal Indonesia. Sebuah bukti bahwa tradisi bisa bersanding dengan inovasi. (Dewi Chusniasih, Mahasiswa Doktoral Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada dan Dosen Program Studi Biologi Institut Teknologi Sumatera)

The post Gatot Singkong Bersiap Jadi Probiotik Lokal Andalan appeared first on Trubus.

​Indonesia memiliki beragam kuliner tradisional dari berbagai daerah, yang saat ini mungkin kalah populer dibandingkan dengan kuliner kekinian. Padahal tak jarang di balik makanan tradisional Indonesia tersimpan warisan pemikiran lokal yang bisa menjadi inspirasi bagi dunia ilmiah modern. Salah satunya gatot singkong, makanan khas Yogyakarta berbahan baku umbi singkong yang terfermentasi secara alami. Hasil penelitian
The post Gatot Singkong Bersiap Jadi Probiotik Lokal Andalan appeared first on Trubus.  Inovasi Trubus

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *