Upaya pemerintah dalam mendorong hilirisasi sumber daya alam kembali diperkuat melalui pengembangan industri berbasis kemenyan. Getah aromatik dari pohon genus Styrax ini tidak hanya menyimpan nilai budaya tinggi, tetapi juga membuka peluang besar bagi penguatan ekonomi lokal, khususnya di daerah penghasil utama seperti Tapanuli Utara dan Humbang Hasundutan, Sumatra Utara.
Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Kementerian Perindustrian, Reni Yanita, menegaskan bahwa hilirisasi kemenyan merupakan salah satu strategi kunci untuk meningkatkan nilai tambah bahan baku dalam negeri.
“Hilirisasi kemenyan memberikan nilai tambah lebih tinggi sekaligus memperkuat daya saing IKM di daerah penghasil. Ini sejalan dengan agenda hilirisasi sumber daya alam yang terus digencarkan pemerintah,” ujar Reni dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (15/9).
Data dari Trademap.org mencatat bahwa pada tahun 2024, ekspor getah alam, resin, dan oleoresin dari Indonesia—termasuk kemenyan—mencapai USD55,5 juta dengan volume 43.685 ton, setara dengan harga rata-rata USD1.270 per ton. Sementara itu, produk hilirisasi berupa minyak atsiri dan turunannya mampu mencatatkan nilai ekspor sebesar USD42,3 juta meskipun dengan volume jauh lebih kecil, yaitu 1.776 ton. Artinya, rata-rata nilai per tonnya mencapai USD23.817—sekitar 18 kali lipat dari bahan mentah.
“Angka ini menunjukkan bahwa hilirisasi mampu memberikan nilai tambah yang sangat signifikan,” tambah Reni dilansir pada laman Kemenperin.
Seiring perkembangan teknologi dan pasar global, kemenyan tidak lagi hanya digunakan untuk keperluan ritual atau wewangian tradisional. Kini, minyak atsiri kemenyan banyak digunakan sebagai bahan dasar produk parfum, aromaterapi, kosmetik, hingga insektisida alami. Bahkan dalam industri parfum kelas dunia, kemenyan dikenal sebagai fixative alami yang memperkuat dan memperhalus transisi aroma.
Di tingkat lokal, potensi kemenyan tak bisa dipisahkan dari pelaku industri kecil dan menengah (IKM). Selain karena kedekatan akses terhadap bahan baku, keterlibatan IKM juga penting untuk menjaga teknik penyadapan tradisional yang menghasilkan resin berkualitas tinggi. Menurut Reni, kemenyan Indonesia telah diakui pasar global, khususnya di India, Tiongkok, Vietnam, Amerika Serikat, dan Prancis.
Sebagai bentuk penguatan ekosistem, Kementerian Perindustrian melalui Direktorat IKM Kimia, Sandang, dan Kerajinan (IKM KSK) telah menjalin koordinasi lintas lembaga dengan Direktorat Industri Hasil Hutan dan Perkebunan (IHHP) serta dinas terkait di daerah penghasil utama. Koordinasi ini meliputi pemetaan kondisi lapangan, mulai dari jenis tanaman, proses penyulingan, hingga rantai pasok dan pembinaan.
“Dengan pemetaan yang tepat, program pembinaan dapat disusun lebih terarah dan berdampak,” kata Budi Setiawan, Direktur IKM KSK.
Ke depan, pemerintah menargetkan penguatan hilirisasi kemenyan melalui kolaborasi lintas sektor—melibatkan satuan kerja Kemenperin, pemerintah daerah, kementerian/lembaga lain, dan asosiasi pelaku usaha. Pengembangan produk minyak atsiri dari kemenyan diharapkan menjadi penggerak baru sektor agrikimia dan aromaterapi berbasis kearifan lokal.
Menambah kekuatan dari sisi branding, Kemenyan Tapanuli Utara telah memperoleh Sertifikat Indikasi Geografis pada 2025 dari Kementerian Hukum dan HAM. Sertifikat ini menegaskan karakteristik unik dan reputasi global kemenyan dari daerah tersebut, serta memberi perlindungan hukum terhadap produk lokal dari praktik peniruan.
Dengan nilai budaya, kualitas aroma, dan potensi ekonomi yang dimilikinya, kemenyan kini tidak hanya menjadi simbol tradisi Nusantara, tetapi juga komoditas strategis yang siap bersaing di pasar global melalui jalur hilirisasi.
The post Hilirisasi Kemenyan: Aroma Tradisi yang Menembus Pasar Global appeared first on Trubus.
Upaya pemerintah dalam mendorong hilirisasi sumber daya alam kembali diperkuat melalui pengembangan industri berbasis kemenyan. Getah aromatik dari pohon genus Styrax ini tidak hanya menyimpan nilai budaya tinggi, tetapi juga membuka peluang besar bagi penguatan ekonomi lokal, khususnya di daerah penghasil utama seperti Tapanuli Utara dan Humbang Hasundutan, Sumatra Utara. Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah,
The post Hilirisasi Kemenyan: Aroma Tradisi yang Menembus Pasar Global appeared first on Trubus. Berita, asiri, hilirisasi, kemenyan, pasar global Trubus