Mahasiswa Thailand Unjuk Gigi di Fi Asia Thailand 2025

Dunia pangan kini bukan hanya milik industri besar, tetapi juga mahasiswa yang berani berinovasi. Dalam program Academic to Commercial (A to C), bagian dari Fi Asia Thailand 2025 dan Vitafoods Asia 2025 di Queen Sirikit National Convention Center (QSNCC), Bangkok, Thailand, kreativitas generasi muda Thailand mencuri perhatian. Salah satunya datang dari Team L’Resto, Kasetsart University.

Salah satu anggota tim, Natchaya Yommas, mengatakan bahwa tim ini menghadirkan produk unik bernama Siam Pesto Cheddar Cheese Slices. Inovasi ini menggabungkan keju cheddar klasik dengan sentuhan lokal Thailand berupa daun phak liang (sayuran khas selatan kaya kalsium) dan bambara groundnut (legum sumber protein lengkap dengan sembilan asam amino esensial). “Kombinasi ini bukan sekadar soal rasa, tapi juga soal nutrisi dan identitas lokal,” kata Natchaya.

Produk menjanjikan

Produk ini masih berupa prototipe, tetapi sudah memiliki potensi besar. Versatilitasnya luas: bisa dilelehkan di atas roti, dicampur dalam pasta, atau dijadikan camilan sehat di atas biskuit. Masa simpan produk inovatif ini mencapai enam bulan pada suhu dingin—menunjukkan kesiapan untuk skala industri.

Siam Pesto Cheddar Cheese Slices kreasi Team L’Resto dari Kasetsart University.

Menurut dosen di Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor (IPB), Dr. Dian Herawati, yang hadir di acara tersebut, program A to C memainkan peran strategis. “Konsep seperti ini selalu berkembang. Mereka ingin menghubungkan dunia akademik dengan industri secara nyata. Mahasiswa bukan hanya menciptakan produk akhir, tapi juga ingredient yang bisa masuk ke rantai pasok industri pangan,” kata Dian.

kegiatan ini penting karena melatih mahasiswa berpikir komersial sejak dini. “Harapannya inovasi ini berdampak, bukan sekadar berhenti di paten, tapi benar-benar bisa dipakai industri dan memberi nilai tambah,” ujar Dian.

Tren global juga mendukung inovasi mahasiswa ini. Menurut Euromonitor (2024), konsumen Asia semakin mencari produk fungsional berbasis tanaman dengan klaim kesehatan, rendah gula, dan kaya antioksidan. Produk seperti Siam Pesto Cheese Slices yang menggabungkan kearifan lokal dengan manfaat kesehatan punya peluang besar di pasar modern yang peduli gizi sekaligus rasa

Natchaya Yommas (kedua dari kanan) bersama rekan berinovasi membuat keju yang bergizi tinggi menggunakan bahan lokal.

Program A to C di Fi Asia Thailand 2025 dan Vitafoods Asia 2025 membuktikan bahwa inovasi pangan tidak mengenal batas usia. Melalui dukungan akademisi, industri, dan acara internasional seperti ini, ide mahasiswa bisa melompat dari laboratorium ke pasar global. Dengan inovasi seperti yang ditunjukkan Team L’Resto Kasetsart University, masa depan pangan sehat, lokal, dan berkelanjutan tampak semakin menjanjikan.

The post Mahasiswa Thailand Unjuk Gigi di Fi Asia Thailand 2025 appeared first on Trubus.

​Dunia pangan kini bukan hanya milik industri besar, tetapi juga mahasiswa yang berani berinovasi. Dalam program Academic to Commercial (A to C), bagian dari Fi Asia Thailand 2025 dan Vitafoods Asia 2025 di Queen Sirikit National Convention Center (QSNCC), Bangkok, Thailand, kreativitas generasi muda Thailand mencuri perhatian. Salah satunya datang dari Team L’Resto, Kasetsart University.
The post Mahasiswa Thailand Unjuk Gigi di Fi Asia Thailand 2025 appeared first on Trubus.  Berita Trubus

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *