Dua tanaman obat lokal, temulawak (Curcuma zanthorrhiza) dan daun kelor (Moringa oleifera), kembali mendapat sorotan. Kali ini, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melalui Pusat Riset Bahan Baku Obat dan Obat Tradisional (PR BBOOT) menggandeng Unit Pelaksana Fungsional (UPF) Pelayanan Kesehatan Tradisional RSUP Dr. Sardjito.
Kerja sama itu resmi dimulai dengan penandatanganan nota kesepahaman di Gedung Yankestrad RSUP Dr. Sardjito, Tawangmangu, Jawa Tengah, pada 12 September 2025. Kolaborasi difokuskan pada pengembangan produk kesehatan inovatif berbasis temulawak dan kelor, yang telah ditetapkan pemerintah sebagai Tanaman Obat Indonesia Unggulan.
Menurut Kepala PR BBOOT BRIN, Dr. Sofa Fajriah, temulawak dikenal kaya kurkumin yang bersifat antiinflamasi dan antioksidan. Sementara kelor dijuluki miracle tree berkat kandungan vitamin A, C, kalsium, dan zat besi yang tinggi. Kombinasi keduanya diyakini bermanfaat untuk menjaga kesehatan anak, membantu mengontrol gula darah, hingga mencegah stunting.
Untuk mewujudkan manfaat itu, kedua institusi tengah menyiapkan produk jelly stick berbahan ekstrak temulawak dan kelor. Produk ini dirancang ramah anak sekaligus mendukung program nasional penyediaan pangan bergizi di sekolah.
Dari Laboratorium ke Masyarakat
Kerja sama riset ini tidak hanya berhenti di tahap formulasi. Ruang lingkupnya mencakup standardisasi tanaman, pengembangan metode ekstraksi, analisis kandungan gizi, uji keamanan, hingga penerimaan konsumen. Bahkan, kedua pihak menargetkan penyusunan paten dan publikasi ilmiah.
“Langkah ini sejalan dengan misi pemerintah untuk memperkuat obat alami hingga level fitofarmaka. BRIN akan mendukung melalui riset praklinik,” kata Kepala UPF RSUP Dr. Sardjito Tawangmangu, dr. Ulfatun Nisa dilansir pada laman BRIN.
Manfaat Ekonomi bagi Petani
Selain menghasilkan produk inovatif, pengembangan ini diharapkan membuka peluang bagi petani lokal sebagai penyedia bahan baku. Dengan demikian, nilai tambah tidak hanya berhenti pada aspek kesehatan, tetapi juga pada peningkatan ekonomi masyarakat pedesaan.
Kolaborasi BRIN dan RSUP Dr. Sardjito direncanakan berlangsung hingga 2028. Target akhirnya adalah menghadirkan produk herbal yang aman, praktis, dan bermanfaat langsung bagi masyarakat, terutama anak usia sekolah.
Dengan memanfaatkan potensi temulawak dan kelor, langkah ini diharapkan mendukung tercapainya tujuan pembangunan berkelanjutan: mengakhiri kelaparan, meningkatkan kesehatan, dan mewujudkan generasi Indonesia yang lebih tangguh.
The post Temulawak dan Kelor, Herbal Unggulan untuk Generasi Sehat appeared first on Trubus.
Dua tanaman obat lokal, temulawak (Curcuma zanthorrhiza) dan daun kelor (Moringa oleifera), kembali mendapat sorotan. Kali ini, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melalui Pusat Riset Bahan Baku Obat dan Obat Tradisional (PR BBOOT) menggandeng Unit Pelaksana Fungsional (UPF) Pelayanan Kesehatan Tradisional RSUP Dr. Sardjito. Kerja sama itu resmi dimulai dengan penandatanganan nota kesepahaman di
The post Temulawak dan Kelor, Herbal Unggulan untuk Generasi Sehat appeared first on Trubus. Hidup Sehat, herbal, kelor, rimpang, telulawak Trubus