Madu manuka (Leptospermum scoparium) dikenal bukan hanya karena cita rasanya yang unik, tetapi juga karena kemampuan alaminya dalam mempercepat penyembuhan luka. Berasal dari nektar bunga manuka di Selandia Baru dan Australia, madu ini mengandung senyawa aktif yang efektif melawan infeksi sekaligus mendukung regenerasi jaringan. Dalam dunia kedokteran hewan, madu manuka kini banyak dimanfaatkan sebagai antiseptik alami yang aman dan efisien untuk berbagai jenis luka pada hewan.
Riset oleh Jenkins et al. (2024) dalam Veterinary Microbiology Journal menunjukkan bahwa madu manuka memiliki aktivitas antibakteri tinggi terhadap Staphylococcus aureus dan Pseudomonas aeruginosa, dua bakteri utama penyebab infeksi kulit pada hewan. Senyawa metilglioksal (MGO) yang terkandung di dalamnya berperan penting dalam menekan pertumbuhan mikroba tanpa menimbulkan resistensi seperti yang sering terjadi pada antibiotik sintetis.
Selain bersifat antibakteri, madu manuka juga menunjukkan efek antiinflamasi serta mampu mempercepat regenerasi jaringan. Berdasarkan penelitian Almasaudi et al. (2023) dalam Frontiers in Veterinary Science, aplikasi madu manuka pada luka tikus laboratorium mempercepat proses penutupan luka hingga 35% dibandingkan kelompok kontrol. Kandungan flavonoid dan senyawa fenoliknya turut meningkatkan aliran darah di sekitar luka, mempercepat pembentukan jaringan baru.
Khan dan White (2024) dalam Journal of Wound Care menambahkan bahwa madu manuka mampu menjaga kelembapan optimal pada area luka dengan membentuk lapisan pelindung alami. Kondisi ini mempercepat migrasi sel epitel sekaligus menekan risiko pembentukan jaringan parut berlebihan. Karena sifatnya tersebut, madu manuka cocok digunakan pada luka bakar, gigitan, hingga luka sayat pada hewan ternak maupun peliharaan.
Penelitian bertajuk Medical-grade Honey Has Superior Antibacterial Properties against Common Bacterial Isolates in Wound Cultures of Dogs and Cats (2024) memperkuat temuan tersebut. Hasilnya menunjukkan bahwa madu manuka kelas medis memiliki aktivitas antibakteri yang lebih unggul terhadap Staphylococcus pseudintermedius, Pseudomonas aeruginosa, dan Enterococcus faecalis dibandingkan madu biasa. Temuan ini menegaskan potensi madu manuka sebagai antiseptik alami yang efektif untuk perawatan luka hewan.
The post Madu Manuka (Leptospermum scoparium) untuk Luka Hewan appeared first on Trubus.
Madu manuka (Leptospermum scoparium) dikenal bukan hanya karena cita rasanya yang unik, tetapi juga karena kemampuan alaminya dalam mempercepat penyembuhan luka. Berasal dari nektar bunga manuka di Selandia Baru dan Australia, madu ini mengandung senyawa aktif yang efektif melawan infeksi sekaligus mendukung regenerasi jaringan. Dalam dunia kedokteran hewan, madu manuka kini banyak dimanfaatkan sebagai antiseptik
The post Madu Manuka (Leptospermum scoparium) untuk Luka Hewan appeared first on Trubus. Inovasi Trubus